"Think Globally Act Locally"
Kata-kata special ini baru saya temukan kemarin dari comment seorang saudara di status saya. Mengapa kata-kata tersebut terasa begitu special? Karena saya menemukan formula yang pas untuk meneguhkan kontribusi di kehidupan yang tidak panjang ini.
Saya sering mengamati para pakar, ustadz, guru besar, pahlawan, dan orang-orang hebat lainnya. Kemudian timbul pertanyaan, "Bagaimana kontribusi mereka bisa dikenang oleh banyak orang?"
Saya pun berpikir kalau mereka pasti melakukan hal luar biasa besar yang tidak akan pernah bisa saya lakukan. Namun setelah menemukan formula itu, paradigma saya berubah.
Think Globally Act Locally : Menandakan bahwa orang besar memiliki visi yang besar. Inilah yang membedakannya dengan orang kebanyakan. Orang besar Think Globally, orang biasa Think Locally. Tetapi tidak cukup hanya dengan berpikir global dan besar, dia juga melakukan hal yang konkret. Itulah mengapa tajuknya Act Locally, bukan berarti pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan kecil dan remeh, namun lebih dekat dengan konkret, simpel, terjangkau oleh manusia, bukan pekerjaan yang utopis (mustahil). Sedangkan orang yang merasa 'sok' besar adalah yang Act Globally, dia begitu ingin mengakomodasi semua pekerjaan, tapi menjurusnya malah muluk-muluk, tiada hal yang konkret.
Untuk itu, mulai saat ini kita harus memiliki narasi besar terhadap dunia, dan mengemasnya dalam bingkisan kecil yang akan kita berikan pada lingkungan di sekitar kita, terhadap bidang garap kita, profesi kita, keluarga, dan saudara-saudara kita. Mulailah dari hal yang terkecil yang mungkin bisa dilakukan.
Jangan menunggu menjadi besar untuk memulai kontribusi, tetapi mulailah berkontribusi untuk menjadi besar!
Untuk itu, mulai saat ini kita harus memiliki narasi besar terhadap dunia, dan mengemasnya dalam bingkisan kecil yang akan kita berikan pada lingkungan di sekitar kita, terhadap bidang garap kita, profesi kita, keluarga, dan saudara-saudara kita. Mulailah dari hal yang terkecil yang mungkin bisa dilakukan.
Jangan menunggu menjadi besar untuk memulai kontribusi, tetapi mulailah berkontribusi untuk menjadi besar!
Belajar&Berkarya!
Semoga bermanfaat.. []gea
LIKE THIS !!
ReplyDeletetapi terkadang kontribusi konkret tersebut hanyalah kontribusi semu dikarenakan berbagai faktor, setuju ?
Yang namanya konkret berarti nyata..
ReplyDeletebukan lagi semu...
gimana kalo KKN BBM ? termasuk kontribusi konkret atau semu ?
ReplyDeleteKKN-BBM sudah seharusnya menjadi kontribusi konkret mahasiswa untuk Masyarakat..
ReplyDeleteTetapi ketika pada ranah praksis mahasiswa tidak bisa menjalankan kontribusi secara konkret yg patut disalahkan bukanlah KKN-BBMnya, namun mahasiswanya..
Seperti halnya Pancasila..
Ketika Indonesia jauh dari kata mapan, bukan Pancasilanya yg bisa disalahkan, namun pada tataran praktisnya...
Dan tataran praktis itu kembali ke individu..
kalau ternyata di lapangan Mahasiswa yg Anda maksud tidak berkontribusi secara konkret berarti bukan 'konkret' lagi namanya...