Sunday, August 26, 2012

Sepuluh Hari di Kampung Halaman (1)

Madiun, 15-25 Agustus 2012

Cerita ini seharusnya bisa dicicil sejak saat berada di Madiun. Tetapi, entah mengapa baru mendapat inspirasi setelah melakukan perjalanan kembali ke Surabaya. Telat? Mungkin iya. Namun tak terlambat untuk dikebut. Inilah kisah "liburan" saya selama 10 hari di kampung halaman. Selamat membaca..

Waktunya Istirahat

Waktu pulang tahun ini terasa begitu dinanti-nanti. Banyak alasan, pertama karena saya menjalani masa yang cukup berat satu bulan sebelumnya. Padatnya jadwal pembinaan di Asrama PPSDMS, amanah menjadi ketua LASKAR yang kemudian harus dialihkan kepada orang lain, DLM, KAMMI, deadline Paper 4 Pilar yang bertepatan dengan hari-H kepulangan, dan sebagainya. Kedua, karena saya sudah menunda kepulangan yang sebelumnya tanggal 14 Agustus, diganti tanggal 15. Saya sudah pesan tiket untuk tanggal 14, tetapi ternyata di kampus ada Evaluasi Akademik (Yudisium). Akhirnya saya membatalkan pemberangkatan kereta dan memilih ikut Mudik bareng BEM Unair.

Bisa dibilang sebelum pulang, waktu yang saya miliki benar-benar pas, mepet, dan yaris keteteran! Paper 4 pilar baru selesai 2 jam sebelum keberangkatan Armada Mudik bareng BEM Unair, setelah beberapa malam sebelumnya saya harus begadang sampai pagi di Asrama. Itu belum ngeprintnya yang molor sampai lebih dari jam 8. Bahkan untuk urusan menjilid dan mengirimkannya via pos, saya harus meminta tolong kepada salah seorang al-akh di Garuda. Untung saya tidak ketinggalan bus Mudik bareng. Setelah itu semua bisa dihandel, rasanya puas sekali. Akhirnya saya bisa mudik dengan tenang.

Penuh Reuni

Siang itu, bapak yang menjemput saya di terminal Purabaya, Madiun. Perjalanan dari terminal di daerah perbatasan Kota dan Kabupaten Madiun sebelah Timur, hanya ditempuh kurang lebih 20 menit melewati pusat kota untuk sampai ke rumah saya yang berada di Desa Madigondo, Kec. Takeran, Kab. Magetan. Hal itu menggambarkan, betapa kecilnya Kota Madiun dibandingkan Kota Surabaya. Sampai rumah, saya pun langsung melepas rindu kepada ibu, yangti, dan keluarga.

Belum puas berada di rumah, sore harinya sekitar jam 4 saya sudah harus pergi. Ada undangan buka bersama sekaligus reunian Alumni SMP 2 Madiun angkatan 2007. Itu pertama kalinya setelah kami lulus SMP 5 tahun lalu. Saya tidak melihat adanya perubahan signifikan pada diri mereka. Setelah 5 tahun berpisah, karakter mereka ya begitu-begitu saja. Yang berbeda hanyalah pencapaian mereka. Ada yang sudah bekerja, ada yang masih kuliah, ada juga yang menganggur.

Agenda utama dari buka bersama dan reuni itu adalah membentuk kepengurusan Ikatan Alumni SMP 2 Madiun (IKASEMDA) angkatan 2007. Saat diskusi pembentukan, saya tidak ikut karena izin untuk menghadiri buka bersama dan reuni Teater ASAP di SMA. Setelah saya kembali ke tempat reuni SMP sekitar jam 8 malam, ada beberapa teman yang masih berkumpul mendiskusikan keberlangsungan IKASEMDA 07 ke depan. Saya pun ikut nimbrung sebentar hingga forum bubar sekitar pukul 9 malam.

Buber dan reuni Teater ASAP digelar bersamaan dengan buber IKASEMDA, sehingga saya harus nelat. Ketika saya sampai di tempat reuni, teman-teman terlihat duduk melingkar mendengarkan Bang Agung, pelatih kami, memberikan beberapa pengarahan. Di sana terlihat beberapa orang alumni yang wajahnya cukup familiar, tetapi saya banyak tidak mengenal wajah adik-adik yang saat ini masih berada di ASAP. Selain karena jarang berkunjung ke SMA, mungkin banyak dinamika yang dialami oleh ASAP. Saat Bang Agung memberikan kesempatan kepada para alumni untuk memberikan sepatah dua patah kata, saya tak ketinggalan angkat bicara. Karena di sana alumni 2010 hanya segelintir, bisa dibilang kata-kata saya mewakili mereka.

Agenda reunian tidak selesai sampai di situ. Hari Kamis tanggal 16 Agustus 2012 adalah waktunya Buber Akbar Alumni SMAN 3 Madiun. Kebetulan tahun ini yang mendapat giliran menghandel agendanya adalah Alumni 2010, saya dan kawan-kawan. Sebagai seorang mantan Ketua OSIS, saya yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan Buber Akbar. Namun di tengah kesibukan dan padatnya jadwal di Surabaya, saya menyerahkan semuanya kepada (wakil) Ketua I saya, Yogestri Rakhmahappin.

Meskipun banyak kekurangan di sana sini akibat mepetnya persiapan, plus tidak hadirnya saya dalam proses penyiapan, alhamdulillah Buber Akbar bisa terlaksana. Ada beberapa hal yang perlu saya garis bawahi untuk penyelenggaraan Buber Akbar Alumni: 1) Meskipun namanya Buber Akbar, setiap kali bertemu dalam forum besar di GOR Smaga selalu duduknya sesuai angkatan masing-masing, tidak bisa melebur. 2) Setiap tahun ada angkatan yang tidak lagi menyumbang orang. Tahun lalu, angkatan 2006 dan 2007 masih ada. Tahun ini paling senior angkatan 2008. Jumlah yang hadir tetap sama karena ada tambahan alumni 2012. Seharusnya seiring bertambahnya jumlah angkatan alumni bertambah pula peserta Buber Akbar.

Melihat realita yang demikian, saya mengumpulkan teman-teman Alumni 2011. Saya pun memberikan beberapa catatan atas penyelenggaraan Buber Akbar tahun ini, agar nantinya tahun 2013 mendadatang tidak terulang kembali kesalahan yang sama. Pasca itu, saya mengumpulkan teman-teman Alumni 2010. Sebagai angkatan alumni yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara, kami melakukan evaluasi internal angkatan. Banyak usul, banyak kritik, dan banyak evaluasi. Masalah yang paling sering disampaikan adalah terkait komunikasi. Atas dasar itu kemudian kami bersepakat untuk membentuk Ikatan Alumni yang bertugas sebagai center of information and communication bagi seluruh alumni SMA 3 Madiun 2010, dan saya lagi-lagi ditunjuk sebagai koordinator meskipun awalnya menolak.

Sebenarnya ada satu reuni lagi, yaitu reuni Alumni MIN Demangan 2004. Tetapi karena jadwalnya bertabrakan dengan Buber Akbar saya terpaksa tidak mengikuti agenda tersebut. Yang perlu dievaluasi atas agenda saya tahun ini adalah terlalu banyak agenda reuni dan pertemuan yang mengurangi waktu saya untuk beribadah, menuntaskan targetan tilawah, dan sebagainya. Semoga tahun depan bisa lebih dimanage dengan baik. []gea



Next: Mengagumi Keindahan Bumi Allah

No comments:

Post a Comment