Berkiprah
di KAMMI yang notabene organisasi ekstra kampus berbeda dengan berkiprah di
LDK, BEM, atau organisasi-organisasi intra kampus lainnya. Seringkali perbedaan
yang membuat kita mengalami disorientasi, "setelah di KAMMI saya harus
berbuat apa?" Ini adalah masalah awal yang harus kita pecahkan.
Saya
menyadari, saat ini kondisi komisariat kita belum stabil. Dengan berbagai
masalah internal yang kita hadapi, belum jauh kita beranjak dari posisi awal
kita memulai. Padahal saat ini sudah lebih dari setengah periode kepengurusan.
Namun saya tidak menyebut KAMMI bermasalah. Mungkin kita sebagai pribadi yang
mengemban amanah di KAMMI lah yang bermasalah. Terutama masalah seberapa kita
mengenal organisasi bernama KAMMI itu.
Dengan
banyaknya amanah yang kita emban, manhaj tugas baca (mantuba) yang
berjudul-judul itu memang terasa sangat membebani. "Saya lho merasa
belum diberdayakan, masih minim kontribusi, kenapa harus menambah beban pikiran
dengan membaca filosofi gerakan dan mantuba?" Begitu yang kadang terlintas
di benak kita.
Tetapi
pernahkah kita mencoba berpikir sebaliknya? Jangan-jangan karena kita tidak
memahami filosofi gerakan sehingga masalah-masalah itu muncul dan mengganggu
kinerja kita di komisariat? Karena ada kaidah yang mengatakan 'ilmu qabla
'amal. Jika kita tidak memiliki ilmu tentang KAMMI, bagaimana kita bisa
menjalankan organisasi bernama KAMMI tersebut?
Di
dalam filsafat terdapat tiga lingkup kajian (ontologi, epistemologi, dan
aksiologi), yang satu sama lain saling mempengaruhi. Jika ditarik dalam konteks
KAMMI, saya dapat menyimpulkan bahwa sempitnya pengetahuan tentang apa itu
KAMMI (ontologi), dapat mempengaruhi bagaimana seharusnya KAMMI itu dijalankan
(epistemologi) dan untuk apa KAMMI itu ada (aksiologi). Sehingga wajar jika
kita sering bingung "di KAMMI saya harus melakukan apa?". Itu karena
kita belum selesai dengan pertanyaan "KAMMI itu apa?".
Untuk
itu mulai saat ini, kader KAMMI harus belajar tentang apa itu KAMMI, mulai dari
sejarahnya, AD/ART-nya, filosofinya, dan isu-isu teraktual di tubuh KAMMI.
Semoga Allah swt. memudahkan. Hanya kepada-Nya lah kita menyembah, dan hanya
kepada-Nya lah kita memohon pertolongan.
[]
No comments:
Post a Comment