Ujian Ukhuwah
Seorang akhi pernah mengundang chat saya. Dia cerita beberapa hal, saya
berikan feed back seperlunya. Ditengah chat, tiba2 akhi ini keberatan
dg pendapat2 saya. Beliau mengatakan, "tolong pakai perasaan antum
akhi." Saya pun kaget. Saya merasa tidak mengatakan hal yg salah. Saya
koreksi kembali pembicaraan2 saya. 100% saya yakin tidak ada satu ucapan
pun yg menurut saya salah. Chatting pun
memanas. Akhi ini bersikukuh kalau pendapat saya telah melukai
perasaannya. Tapi sampai chatting berakhir pun saya juga tidak tahu
salah saya apa.
Peristiwa itu terulang kembali. Hanya saja,
posisi saya berganti menjadi berada di posisi akhi tadi. Saya merasa
seorang saudari telah menyinggung perasaan saya. Tapi mungkin dia tidak
tahu kalau apa yg dia katakan/bicarakan sangat menyinggung saya.
Saya pun mencoba merenungkan dari dua posisi yg pernah saya alami itu.
Kesimpulannya, tidak mudah memahami orang lain. Semakin jauh hubungan
kita dg seseorang, memang semakin banyak kita ketahui kebaikan dan
keunggulan yang ia punya. Tetapi disamping itu, semakin banyak pula
keburukan dan kelemahannya yang kita ketahui. Inilah ujian ukhuwah.
Apakah kita dapat mempertahankannya, atau demi sedikit prahara itu kita
mengorbankan hubungan yg sudah terbangun sejak lama.
Selamat Malam!
#SaatnyaDapat4
Diskusi dapat dilihat di sini.
No comments:
Post a Comment