Monday, April 22, 2013

Kepemimpinan dan Perasaan

"Orang yang sukses adalah orang yang bisa mengendalikan perasaannya." (Ust. Musholli, Direktur Ppsdms Nurul Fikri)

Di tengah pergulatan perasaan yang berkecamuk, seorang pemimpin dituntut untuk teguh dan tegas. Dalam memimpin, terkadang ada perasaan malas, takut, sungkan, kasihan, dan perasaan lain yang bisa mengalihkan kita untuk berlaku adil. Untuk itu perasaan-perasaan ini harus bisa dikendalikan, jangan sampai mengaburkan pikiran jernih kita.

Namun bukan berarti dalam kepemimpinan itu tidak boleh menggunakan perasaan. Itu adalah suatu keharusan. Mengendalikan tidak sama dengan mengabaikan. Mengendalikan berarti memegang otoritas atas "racikan" kepemimpinan kita sendiri secara proporsional. Ada kalanya perasaan ini hanya dijadikan bumbu, tetapi bukan tidak mungkin suatu saat perasaan itulah yang menjadi bahan dasarnya.

#SaatnyaDapat4

No comments:

Post a Comment