Friday, April 26, 2013

Koping dalam Loss and Grieving

Lagi makan di warung, obrolan nyambung ke peristiwa meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchari. Dari pembicaraan singkat itu, saya tertarik dengan ucapan Mas Mohammad Dzulfikar Arifi, "Keluarga yang ditinggal meninggal karena kecelakaan jauh lebih shock daripada meninggal karena sakit."

Jika dipikir sepintas, benar juga kata Mas Arifi tersebut. Argumentasi sederhananya, keluarga yang ditinggal oleh orang yang sebelumnya sakit, paling tidak sudah menimbang dan memperkirakan kemungkinan terburuk dari suatu penyakit akan berujung pada kematian. Namun bagi keluarga yang ditinggal meninggal karena kecelakaan, sebelumnya tidak ada persiapan itu.

Tetapi saya belum tahu apakah sudah ada pembuktiannya secara ilmiah atau belum. Hal ini bisa dimasukkan ke dalam kajian Ilmu Keperawatan Dasar, tentang fase pre-Loss and Grieving (LnG). Di mana fase ini akan mempengaruhi fase-fase ketika sudah masuk LnG, yakni denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance. Kalau ada yang terarik meneliti mungkin judul ini bisa dipakai, "Pengaruh Penyebab Kematian Terhadap Koping Keluarga dalam Menghadapi Loss and Grieving."

#SaatnyaDapat4


Diskusi dapat dilihat di sini.

No comments:

Post a Comment