Ahad
kemarin, saya bersyukur diberi kesempatan untuk mengunjungi Bumi Allah
yang bernama Kabupaten Bojonegoro. Bersama 7 orang lainnya, yakni Akh Bambang, Ahmad, Gris, FaHmi, Febryan, Izharuddin, dan Faqih, tujuan utama kami adalah menghadiri walimahan Mas Yudha. Berangkat sekitar pukul 7.30, kami berangkat mengendarai mobil sewaan dari Mas Sodikin. Petualangan kami pun dimulai, diiringi lantunan do'a safar yang saya ucapkan, "Allahumma safari walkhalifatu filahli."
Sepanjang perjalanan kami seringkali bercanda dan mengobrol tentang
sesuatu hal. Mulai dari yang tidak penting, kurang penting, sampai yang
sangat penting. Interaksi inilah yang membuat kami saling mengenal satu
sama lain. Seperti yang dikatakan oleh Umar bin Khattab ra., "Seseorang
belum dikatakan mengenal saudaranya apabila ia belum melakukan satu di
antara tiga hal berikut:bepergian bersamanya (safar), menginap di
rumahnya, atau melakukan muamalah (transaksi hutang-piutang) dengannya."
Ya, kami merasa perjalanan ini membuat kami lebih dekat satu sama lain.
Sesampainya di Bojonegoro, kami langsung menuju tempat walimahan di
rumah Mas Yudha, di Dsn. Jepar, Ds. Dander, Kec. Dander, Kab.
Bojonegoro. Di sana kami bertemu dengan beberapa orang yang kami kenal,
seperti senior-senior aktivis yang sudah lulus dan kawan-kawan Airlangga
Bojonegoro Community (ABC). Setelah dari Mas Yudha kami tidak langsung
pulang. Sayang jika kesempatan bepergian ke Bojonegoro ini disia-siakan.
Kami pun mengunjungi beberapa tempat seperti Masjid Agung Bojonegoro,
silaturahim ke rumah akh Robby, ke Khayangan Api atau sumber api abadi, ke rumah akh Ony, lalu tak ketinggalan ke rumah akh Bambang.
Dari safar ke Bojonegoro ini banyak pelajaran yang bisa kami ambil.
Yang pertama adalah soal ukhuwah. Selain saling mengeratkan ukhuwah satu
rombongan perjalanan, kami juga menjalin silaturahim ke banyak orang.
Kedua, menerapkan perintah Allah untuk "Fantasyiruu fil'ardh" atau
bertebaran di muka bumi seperti yang dipesankan oleh Bang Bachtiar di
TPD kemarin. Semoga safar ini menjadi langkah awal untuk mengunjungi
bumi Allah yang lain. Dengan safar ini kami jadi tahu betapa Maha
Besarnya Allah dilihat dari ciptaan-ciptaan-Nya. Dan ketiga, jika pergi
ke kota lain tak ketinggalan wisata kulinernya. Banyak silaturahim
banyak rezeki, sampai jatah makan kami menjadi berkali-kali. Hehehe..
Itu tadi kisah perjalanan kami. Memang ini belum seberapa dibandingkan
pengalaman kawan-kawan lain yang pasti lebih luar biasa. Ini baru
halaman pertama, InsyaAllah akan ada lembaran-lembaran lain yang akan
kita buka bersama. Hari Senin pun tiba, saatnya kita beraktivitas
kembali. I Like Monday!
#SaatnyaDapat4
Sepanjang perjalanan kami seringkali bercanda dan mengobrol tentang sesuatu hal. Mulai dari yang tidak penting, kurang penting, sampai yang sangat penting. Interaksi inilah yang membuat kami saling mengenal satu sama lain. Seperti yang dikatakan oleh Umar bin Khattab ra., "Seseorang belum dikatakan mengenal saudaranya apabila ia belum melakukan satu di antara tiga hal berikut:bepergian bersamanya (safar), menginap di rumahnya, atau melakukan muamalah (transaksi hutang-piutang) dengannya." Ya, kami merasa perjalanan ini membuat kami lebih dekat satu sama lain.
Sesampainya di Bojonegoro, kami langsung menuju tempat walimahan di rumah Mas Yudha, di Dsn. Jepar, Ds. Dander, Kec. Dander, Kab. Bojonegoro. Di sana kami bertemu dengan beberapa orang yang kami kenal, seperti senior-senior aktivis yang sudah lulus dan kawan-kawan Airlangga Bojonegoro Community (ABC). Setelah dari Mas Yudha kami tidak langsung pulang. Sayang jika kesempatan bepergian ke Bojonegoro ini disia-siakan. Kami pun mengunjungi beberapa tempat seperti Masjid Agung Bojonegoro, silaturahim ke rumah akh Robby, ke Khayangan Api atau sumber api abadi, ke rumah akh Ony, lalu tak ketinggalan ke rumah akh Bambang.
Dari safar ke Bojonegoro ini banyak pelajaran yang bisa kami ambil. Yang pertama adalah soal ukhuwah. Selain saling mengeratkan ukhuwah satu rombongan perjalanan, kami juga menjalin silaturahim ke banyak orang. Kedua, menerapkan perintah Allah untuk "Fantasyiruu fil'ardh" atau bertebaran di muka bumi seperti yang dipesankan oleh Bang Bachtiar di TPD kemarin. Semoga safar ini menjadi langkah awal untuk mengunjungi bumi Allah yang lain. Dengan safar ini kami jadi tahu betapa Maha Besarnya Allah dilihat dari ciptaan-ciptaan-Nya. Dan ketiga, jika pergi ke kota lain tak ketinggalan wisata kulinernya. Banyak silaturahim banyak rezeki, sampai jatah makan kami menjadi berkali-kali. Hehehe..
Itu tadi kisah perjalanan kami. Memang ini belum seberapa dibandingkan pengalaman kawan-kawan lain yang pasti lebih luar biasa. Ini baru halaman pertama, InsyaAllah akan ada lembaran-lembaran lain yang akan kita buka bersama. Hari Senin pun tiba, saatnya kita beraktivitas kembali. I Like Monday!
#SaatnyaDapat4
No comments:
Post a Comment