Mentimun dan Berat Badan
Ada satu makanan yang sejak kecil saya hindari, yaitu MENTIMUN. Yang
sering makan bareng dan mengamati kebiasaan saya makan mungkin sudah
hafal, saya selalu menyisihkan makanan yang satu itu. Baik itu berupa
lalapan, acar, maupun bentuk yang lain. Atau kalau tidak begitu
menawarkan kepada yang lain untuk memakan jatah timun saya. Alasannya,
pertama karena memang tidak suka, kedua karena
takut kena darah rendah. Tahun 2008 saya sempat sakit 1 bulan karena
kena darah rendah sehingga harus absen puasa Ramadhan 27 hari. Sejak
saat itu timun jadi makanan yang paling saya hindari. Namun beberapa
hari ini, saya mencoba lagi untuk memakannya. Beberapa kali makan siang
saya memilih menu gado-gado, ketika makan penyetan pun lalapan timunnya
juga saya makan, kemarin ketika makan mie ayam juga acarnya saya makan.
Apa yang terjadi? Berat badan saya bertambah 2 Kg. Karena tidak percaya
begitu saja, sehari kemarin saya rutin nimbang badan. Takut kalau
penambahannya hanya semu. Biasanya BB nambah habis makan, setelah itu
turun lagi. Tapi ternyata setelah dicek berkali-kali, BB saya tidak
turun. Saya akan coba istiqomahkan, nanti kita lihat hasilnya. Mungkin
ini pertanda bahwa saya harus mulai menyukai makanan-makanan -terutama
sayur- yang selama ini tidak saya sukai. Semoga bisa istiqomah. Saatnya
hidup sehat!
#QowiyyulJizm
#SaatnyaDapat4
No comments:
Post a Comment