Thursday, July 26, 2012

Manajemen Pembinaan Peserta PPSDMS

Materi oleh. Adi Wahyu Adji (Manajer Bid. Program PPSDMS) 
Ringkasan oleh. Gading Ekapuja Aurizki (NIP 0604756)
Cita-cita PPSDMS
Ada beberapa hal yang menjadi inspirasi dalam penyelenggaraan PPSDMS: (1) Keberadaan Jesuit; (2) Inspirasi kos HOS Tjokroaminoto; (3) Islamisasi Turki; dan (4) Idealisme Kami.
Keberadaan ordo Jesuit adalah salah satu bukti bahwa Umat Katholik “peduli” dengan masa depan umat mereka. Untuk itu, mereka membuat sebuah organisasi pembinaan pemimpin masa depan. Umat Islam tidak boleh kalah. Meskipun baru 10 tahun berdiri, PPSDMS juga ingin mencetak pemimpin masa depan dari umat Islam.
Inspirasi kedua datang dari kos HOS Tjokroaminoto di gang Peneleh Surabaya. Meski rumah itu sempit, tapi ia mampu melahirkan negarawan Indonesia seperti Ir. Soekarno. Juga mampu melahirkan tokoh ideolog seperti Muso (PKI) dan Kartosuwirjo (NII).
Ketiga, Islamisasi Turki. Meskipun Turki adalah negara Sekuler, namun kepemimpinan Erdogan mampu membuat Turki lebih Islami. Hal itu dibuktikan dengan UU tentang penggunaan jilbab yang baru-baru saja disahkan. Ibu negara –istri Erdogan yang berjilbab- yang selama UU itu belum disahkan tidak bisa ikut agenda negara, sekarang sudah bisa masuk istana negara.
Terakhir, adalah Idealisme Kami. Idealisme kami menjadi semangat bagi orang yang membacanya. Ketika sedang futur, dengan mengingat-ingat idealisme kami jiwa menjadi tergugah.
Keempat hal itu menjadi alasan bagi PPSDMS untuk terus maju dan berkembang. Dilaunching pada tanggal 3 Agustus 2002, tahun ini sudah 1 dasawarsa PPSDMS berkiprah. Saat pertama kali dilaunching PPSDMS hanya memiliki 1 regional putra (UI) dengan peserta 20 orang, saat ini telah ada 5 regional putra dan 2 regional putri dengan jumlah peserta 220 orang. Sebuah perkembangan yang begitu pesat.
Untuk menghandel institusi besar ini, PPSDMS mensinergikan 3 (tiga) bidang: (1) Bid. Program; (2) Bid. Kemitraan; dan (3) Bid. Alumni. Bid. Program menjadi core bussiness PPSDMS. Bid. Alumni menjadi tonggak mobilitas vertikal para alumni untuk menduduki jabatan-jabatan strategis. Sedagkan Bid. Kemitraan adalah bidang yang menjadi ujung tombak networking dan financial gathering. Ketiga bidang inilah yang menjadi pilar perkembangan PPSDMS hingga bisa menjadi sebesar ini.
Menikah dengan PPSDMS
Ada istilah menarik yang dicetuskan oleh salah seorang alumni PPSDMS, yakni istilah “Menikah dengan PPSDMS”. Terdapat 4 (empat) penjabaran terkait hal itu, yaitu: (1) Berkumpul; (2) Bergabung; (3) Menggulung; dan (4) Menindih.
Berkumpul berarti asrama PPSDMS menjadi tempat berkumpulnya bermacam potensi dan kekuatan. Terutama potensi milik para pesertanya. Bergabung artinya adalah ikatan emosional peserta dengan institusi. Tidak hanya selama masa pembinaan saja, tetapi juga setelah menjadi alumni. Menggulung dalam arti memahami segala dinamikan di dalam asrama serta mau berkorban untuk terus melakukan perbaikan. Dan menindih adalah rasa bersalah dan tertekan ketika tidak menjadi peserta PPSDMS yang tidak memegang teguh idelisme.
Kata Bang Adji, Filosofi menikah itulah yang akhirnya memunculkan komitmen untuk menyuguhkan yang terbaik bagi institusi. Baik dari pengurus maupun peserta. Kami berkejaran untuk menikah!
Dengan filosofi itu diharapkan peserta PPSDMS memiliki 4 (empat) jati diri: (1) Aktivis Islam; (2) Aktivis Pergerakan; (3) Mahasiswa Berprestasi; dan (4) Menjunjung kebersamaan dan kekeluargaan.
Untuk mencapai 4 jati diri itu, pengurus telah merancang standar manajemen asrama, beserta fasilitas dan program pembinannya. Diharapkan asrama PPSDMS menjadi rumah yang nyaman bagi peserta. Hal yang bisa didapatkan adalah religious activity, social politic engagement, academic excellent, scientific discourse, dan professional syndicate.
Pesan Bang Adji tentang peran stratgis angkatan VI, “Angkatan VI, melompatlah lebih tinggi!” Itu semua demi terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat!
Wallahua’lam bishshawab.. []gea

No comments:

Post a Comment