Monday, July 23, 2012

Pemimpin Indonesia Masa Depan Dalam Visi PPSDMS-NF

Materi oleh. Drs. Musholli (Direktur PPSDMS Nurul Fikri) 
Ringkasan oleh. Gading Ekapuja Aurizki (NIP 0604756)

Hasil sensus penduduk yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik tahun 2010, di Indonesia terdapat ±207 juta penduduk beragama Islam, dari 237 juta total penduduk (persentase 86%). Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negera dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mengalahkan negara-negara Arab yang merupakan asal Islam disyi’arkan pertama kali langsung oleh Rasulullah saw. Namun apa yang terjadi dengan negeri ini sekarang? Kemiskinan, konflik antar golongan, terorisme, dan segala permasalahan lainnya.

Seringkali kita bangga mengatakan bahwa Islam adalah sistem terbaik yang diturunkan Allah untuk manusia. Ketika itu kita sampaikan kepada orang non-muslim, apakah mereka akan percaya begitu saja? Apalagi melihat kondisi umat muslim yang saat ini. Jangankan orang non-muslim, barangkali orang muslim sendiri mulai banyak yang ragu akan ke-Islam-annya.

Banyak fakta menunjukkan betapa terpuruknya umat ini. Mari kita tengok Timur Tengah. Konflik terjadi antar negara muslim. Yang miris, peperangan itu menggunakan persenjataan yang diimpor dari Barat! Negara-negara Barat bersatu, mereka memproduksi senjata, yang akhirnya dibeli oleh negara muslim untuk saling membunuh saudaranya. Arab yang anggaran perangnya mencapai 60 juta USD, ternyata tak sedikit pun memberikan bantuan ke Palestina yang dijajah sekutu Barat, Israel.

Fakta terbaru. Rezim Hosni Mubarak yang digulingkan Januari 2011 ternyata mencoba untuk kembali berkuasa pada pemilu presiden bulan Juni 2012, lalu. Militer dan kelompok pro-Mubarak mengajukan calon presiden dari pihak militer atas nama Ahmad Shaffiq untuk melawan calon dari kelompok Islam “fundamentalis” seperti Ikhwanul Muslimin dengan Dr. Mohammad Mursi-nya. Dan siapakah yang mensuplai dana kampanye Shaffiq? Ternyata negara-negara teluk, seperti Arab Saudi, yang notabene merupakan negara muslim!

Itu hanyalah sekelumit kisah dari problematika umat ini. Selain masalah global, umat muslim juga memiliki kendala-kendala dengan skala nasional, regional, dan juga lokal. Singa buas itu masih tertidur pulas meskipun si rusa telah mengusik dan melecehkannya. Umat yang besar ini masih belum bisa menunjukkan kebesarannya.

Mungkin sebagian dari kita ada yang bertanya, “Siapakah yang mampu mengembalikan kejayaan umat ini?” Kita katakan padanya, “Sekarang bukan saatnya lagi bertanya ‘siapa’, tapi tanyalah ‘bagaimana’. Ya, bagaimana mencetak orang-orang yang mampu mengembalikan kejayaan umat ini?”

PPSDMS adalah institusi pembinaan sumber daya manusia (SDM) strategis yang fokus untuk memecahkan permasalahan itu. Tidak sekedar wacana, sudah 10 tahun (2002-2012) –dan semoga terus seperti itu- PPSDMS berjuang mencetak orang-orang yang kelak akan mengembalikan kejayaan umat. Mereka bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah The Future Leaders yang memiliki karakter rendah hati, objektif, moderat, dan open mind.

Ke depan, ada 3 (tiga) sektor strategis yang akan menjadi arah pergerakan kepemimpinan PPSDMS. Ketiga sektor itu adalah: 1). Public Sector/political society, di mana SDM di sektor ini akan terkonsentrasi di lembaga-lembaga negara (eksekutif, legislatif, yudikatif, militer, dsb.) 2). Private Sector/economical society, di mana SDM akan terkonsentrasi pada agenda-agenda bisnis, keuangan, dan aktivitas ekonomi (produksi-konsumsi/jual-beli). Dan yang terakhir, 3). Third Sector/civil society di mana pengabdian dan keberadaan lembaga non-pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) menjadi ciri utama.

Untuk menghadapinya, PPSDMS memiliki grand strategy (khuthuth ‘aridah), yaitu: 1). Tabi’ah al-Mudiyah (mobilitas vertikal) yaitu usaha pendistribusian alumni PPSDMS menjadi pengambil kebijakan di birokrasi atau institusi strategis. 2). Tabi’ah al-Afaqiyah (mobilitas horizontal) yaitu menempatkan alumni PPSDMS di tengah-tengah masyarakat untuk menyebarkan dakwah.

Dengan segala konsep dan program yang dimiliki PPSDMS, kita berharap permasalahan umat yang begitu kompleks dapat diselesaikan. Ini semua demi terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Wallahua’lam bishshawab… []gea

No comments:

Post a Comment