Pagi2 kepikiran nulis tentang Program Keluarga Berencana (KB). Gak apa2
lah ya.. Yang penting ide di dalam otak tersalurkan dulu.
Seperti yang kita tahu sejak era Presiden Soeharto, pemerintah berkeinginan menekan angka kelahiran dengan menggunakan program KB. Alasan diadakannya program KB beragam, mulai masalah jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, kesejahteraan keluarga, dsb.
Saya kurang sepakat jika program KB ini dipukul rata untuk semua keluarga. Seharusnya KB ditujukan hanya untuk keluarga yang memang rawan jika memiliki banyak anak, misal keluarga dengan ekonomi rendah, karena dikhawatirkan akan mempersulit kehidupan mereka. Sedangkan keluarga yang mampu mendidik anak mereka baik secara materiil maupun non-materiil lebih baik jika memiliki banyak anak. Karena mereka tidak ada kendala untuk mendidik anak2 sampai jadi "orang". Semakin banyak anak berpendidikan, bukankah akan menguntungkan negara?
Persoalannya selama ini terbalik. Yang punya banyak anak justru orang-orang yang kurang mampu dan berpendidikan rendah. Sedangkan orang2 kaya dan berpendidikan, merasa bahwa membatasi anak adalah pilihan tepat. Sehingga tidak heran kalau SDM kita masih kurang, karena yang banyak bertambah adalah SDM dari kalangan menengah kebawah dengan tingkat pendidikan rendah. Sedangkan yang menengah ke atas dan berpendidikan tinggi justru telah merasa menyelamatkan dunia dengan pembatasan kelahiran anak yang mereka lakukan.
Semoga mencerahkan. Jika ada diskusi, monggo..
#SaatnyaDapat4
Seperti yang kita tahu sejak era Presiden Soeharto, pemerintah berkeinginan menekan angka kelahiran dengan menggunakan program KB. Alasan diadakannya program KB beragam, mulai masalah jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, kesejahteraan keluarga, dsb.
Saya kurang sepakat jika program KB ini dipukul rata untuk semua keluarga. Seharusnya KB ditujukan hanya untuk keluarga yang memang rawan jika memiliki banyak anak, misal keluarga dengan ekonomi rendah, karena dikhawatirkan akan mempersulit kehidupan mereka. Sedangkan keluarga yang mampu mendidik anak mereka baik secara materiil maupun non-materiil lebih baik jika memiliki banyak anak. Karena mereka tidak ada kendala untuk mendidik anak2 sampai jadi "orang". Semakin banyak anak berpendidikan, bukankah akan menguntungkan negara?
Persoalannya selama ini terbalik. Yang punya banyak anak justru orang-orang yang kurang mampu dan berpendidikan rendah. Sedangkan orang2 kaya dan berpendidikan, merasa bahwa membatasi anak adalah pilihan tepat. Sehingga tidak heran kalau SDM kita masih kurang, karena yang banyak bertambah adalah SDM dari kalangan menengah kebawah dengan tingkat pendidikan rendah. Sedangkan yang menengah ke atas dan berpendidikan tinggi justru telah merasa menyelamatkan dunia dengan pembatasan kelahiran anak yang mereka lakukan.
Semoga mencerahkan. Jika ada diskusi, monggo..
#SaatnyaDapat4
Diskusi dapat dilihat di sini.
No comments:
Post a Comment